Minggu, 24 Mei 2009

Jas Merah (Jangan Sampai Melupakan Sejarah)

Hari ini hari Senin tanggal 09 Januari 2006, pukul 11.25 pm. Ketika itu aku berkhayal di dalam kelambuku dengan diiringi gema takbir dari mesjid di pojok kos-kosanku. Aku baru sadar kalau selama ini aku selalu dibayangi kenangan masa laluku, yang sanpai-sampai membuat aku jadi bodoh sendiri.
Ternyata untuk melangkah kedepan kita harus berpijak pada masa lalu, tetapi kita tidak akan pernah maju kalau kita terus berfikir kejadian masa lalu itu akan terjadi lagi dengan tampilan yang sama persis.
Kenapa aku baru sadar sekarang? Tidak dari dahulu saja ya? Aku tidak menyesal aku pernah marasakan masa lalu. Karena tanpa masa lalu, mungkin hidupku tidak akan berwarna seperti saat sekarang ini. Seperti warna-warna yang tercipta di atas kanvas.
Suatu ketika cat yang tergoreskan berwarna cerah, suatu ketika pula tergoreskan warna yang kelam, tetapi tak jarang pula yang tergoreskan berwarna gelap. Tanpa tersa goresan-goresan tersebut membentuk suatu kejadian tumpang-tindih yang serasi antara satu bagian dengan bagian lainnya.
Adakalanya tampilan tersebut kasar, dapat pula terasa tebal, tidak sedikit pula yang tipis sperti tidak tersentuh. Karena perpaduan warna dan tampilan tersebutlah yang membuat sebuah karya seni tampak lebih bermakna, member keindahan, memiliki daya tarik dan akan bernilai tinggi.
Begitu pula kehidupan kita, dengan masa lalu kita yang beraneka ragam, hidup kita akan terasa lebih bermakna, terasa keindahannya ketika dikenang kembali, apabila kita menjadi orang yang berhasil maka orang akan tertarik dengan sejarah kita dan yang pasti kita akan menjadi seorang yang bernilai tinggi.

Ditulis : Senin 09 Januari 2006
Diedit : Sabtu 23 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar